KUALA LUMPUR (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Salleh Ben Joned, seorang penyair dan penulis yang jenaka, tak kenal takut dan karismatik yang oleh beberapa orang disebut “anak nakal sastra Malaysia” telah meninggal pada usia 79 tahun.
“Dengan sangat sedih keluarga Salleh Ben Joned tercinta menginformasikan kematiannya pagi ini (Kamis, 29 Oktober pukul 1.21 pagi) karena gagal jantung. Dia mengalami kesulitan bernapas pada hari Selasa di rumahnya di Subang Jaya dan dirawat di Universiti Malaya Medical Centre,” bunyi pernyataan keluarga di halaman Facebook Salleh.
Sering dianggap sebagai non-konformis dalam seni, budaya dan sastra di sini, Salleh, terkenal baik untuk puisi bilingual dan prosa.
Ia lahir di Melaka pada 4 Juli 1941, dan pada tahun 1963, Salleh muda dianugerahi beasiswa Colombo Plan untuk belajar sastra Inggris di Australia. Dia akhirnya menghabiskan 10 tahun di Australia, pertama di Adelaide dan kemudian di Tasmania.
Di University of Tasmania, Salleh menjadi murid almarhum James McAuley, salah satu penyair utama Australia.
Setelah menyelesaikan gelar Sarjana dengan pujian, Salleh kembali ke Kuala Lumpur pada tahun 1973 dan bergabung dengan Departemen Bahasa Inggris Universiti Malaya yang ia berhenti pada tahun 1983 untuk menjadi penulis lepas.
Kumpulan puisi pertamanya, baik dalam bahasa Melayu maupun Inggris, Sajak-Sajak Salleh/Poems Sacred And Profane diterbitkan pada 1987.
Dalam sebuah wawancara tahun 2003 di The Star, Salleh membahas tag “maverick” -nya secara langsung.
“Terus terang, saya sering dipanggil begitu. Saya belum secara terbuka mengatakan, ‘Tidak, saya tidak.’ Ini tentu saja bagaimana saya dirasakan oleh beberapa orang dan saya pikir ada beberapa kebenaran untuk itu,” katanya.
Dalam wawancara yang sama, ia menekankan bahwa puisi adalah bentuk ekspresi utamanya.
“Saya telah mencoba-coba bentuk tulisan lain, seperti drama, Amuk Mat Solo. Saya menganggap diri saya seorang penyair pertama. Tetapi esai lebih mudah diakses. Puisi memiliki pembaca yang lebih terbatas,” tambahnya.
As I Please, koleksi karyanya di New Straits Times terbit pada tahun 1994, dan koleksi kedua artikel surat kabarnya Nothing Is Sacred diterbitkan pada tahun 2003.
Buku puisinya Adam’s Dream dirilis selama Festival Sastra Kuala Lumpur pada tahun 2007.